Berfikir secara sistematis itu memang perlu, oleh karena itu peran otak kiri sangat penting. Tapi bagaimana dengan berfikir secara kreatif, tidak rumit, tapi powerfull?
Ya, orang-orang kreatif dan efektif dalam membuat konsep tidak hanya memerlukan otak kirinya, tapi otak kananlah yang ikut serta memecahkan masalah yang rumit menjadi simple dengan hasil yang efektif.

Beberapa bulan ini saya sangat kagum akan seorang David Armano. David merupakan salah satu orang yang berpengaruh di bidang Social Media terutama web 2.0. Ia adalah seorang visual communication strategist yang mencampurkan strategi dengan design. Blog personal miliknya, Logic + Emotion, sangat inspiratif. Dia memberikan knowledge bagaimana kita untuk berpikir secara visual (thinking visually). Tujuan dari thinking visually ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai strategi yang kita buat agar mudah dipahami (to inform), juga untuk mempengaruhi (to influence) dan untuk memberikan inspirasi (to inspire).
Berikut adalah penjelasan mengenai Thinking Visually yang diambil dari SlideShare miliknya:
Memang sejak kuliah saya sudah terbiasa dalam menjelaskan sesuatu maupun menghafal dengan menggunakan teknik mindmapping. Tapi apa yang saya dapat dari seorang David adalah something brand new. And it really helps me to create a good concept!
Untuk yang terbiasa dengan menggunakan tulisan cobalah kali ini dengan menggunakan metode Visual Thinkingnya David Armano. Dengan begitu kreatifitas Anda-anda semua akan meningkat. Metode ini juga akan membantu si penerima informasi supaya lebih paham. Cuma sayang sekali knowledge seperti ini, berdasarkan survey tanya-tanya ke mahasiswa/i Indonesia, masih sangat minim.. Bahkan kata mereka “Hahh apa tuh? Males ah, mikir-mikir kaya gituh”
“Justru ini ngebantu loe loe semua yang pada males nulis oncommm!” cetus saya. Metode ini juga sangat penting bagi para manager, conceptor, seorang strategist, bahkan CEO dalam membuat strategi. Alangkah membosankannya penjelasan yang biasa dengan menggunakan Power Point yang jumlah slidesnya Naudzubillah dan isinya text semua. Ngantuk!.
Tapi dengan metode ini, cukup dengan satu slide juga cukup. Yak, sesuai dengan objectivenya:
– to inform
– to influence
– to inspire
Insya Alloh jadi kreatip (pake P) dah!!