Sebenarnya saya cukup sering membahas tentang Public Relations 2.0 / Cyber Public Relations yang lekat dengan pekerjaan saya sehari-hari. Bahkan seringkali pembahasannya saya ulang, baik di milist, social media, twitter, sampai dengan diskusi radio. Namun banyak pula yang masih bertanya tentang ranah PR di dunia online.
Kali ini saya ingin berbagi kembali mengenai PR 2.0 dalam bentuk slide presentasi. Slide ini adalah slide yang dibahas di seminar Strategi PR #1: âHow to build PR plan using social media, employee and community development?â dimana saya ikut serta menjadi salah satu organizer dalam seminar ini.
Pembicara yang membahas tentang PR 2.0, ialah Anantya Van Bronckhorst, (Executive Director and co-founder Think.Web), teman sekaligus partner saya dalam diskusi di radio D FM untuk sesi kenapaharuspr.com.
Di dalam seminar ini Anantya mengajak kita untuk mengetahui bagaimana menggunakan Social Media sebagai salah satu tools PR dalam brand strategy. Silahkan menyerap ilmu PR 2.0, dari presentasi berikut:
Apa sebenarnya yang terjadi dengan Social Media saat ini? Marta Kagan dari Espresso – Brand Infiltration meng-update Data dan Fakta terbaru mengenai Social Media. Silahkan Menikmati! đ
New Media was born with all the benefits and risks. The convergence of media (new media) has been predicted for years by many futurists. Human Being gets its benefits. What about the Traditional Media? Previous years and now, we heard that Traditional Media has been left by consumer.
Oliver Reichenstein, the CEO of iA Japan, a strategic design agency, creating brand identities and user interfaces gives his thought about How to Survive the New Media Shift.
You can Download the ebook by clicking on the snapshot of the book or click here.
2009 adalah tahun yang penuh kejutan bagi konsumen dan brand. Bagaimana tidak, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan hal-hal yang berbau digital. Dari mulai meroketnya jejaring sosial, akses internet yang semakin dipermudah dengan hadirnya ponsel ber-internet murah meriah, kampanye politik online, komunitas online, gerakan-gerakan yang berawal dari komunitas online, dan yang menarik adalah brand-brand yang sudah mulai mencoba nyemplung ke âdunia yang penuh ketidakpastianâ dimana media baru, khalayak baru, dan strategi baru menjadi tantangan.
Begitu pula mulai bermunculan profesi-profesi baru, seperti Cyber Public Relations, Social Media Strategist, Digital Brand Specialist, Brand Blogger Expert, Online Strategist, Digital Research Specialist, Digital Marketing Expert, Â Online Community Strategist, Online Campaign Expert, dan profesi-profesi lain yang membuat orang-orang SDM (Human Resource) dibuat pusing.
Bagi para pemilik Brand tahun 2009 patut dijadikan bahan evaluasi mendalam ketika membuat atau memperbaharui strategi di tahun 2010. Konsumen di dunia cyber ini sudah termodifikasi sehingga mereka tidak bisa dikontrol, tidak setia, ingin serba cepat, dan mereka adalah promotor (penyebarWord-of-Mouth) yang sangat hebat, baik saat di dunia maya, maupun di dunia nyata.
Para pemilik brand ini harus sadar benar akan gelombang-gelombang penuh kejutan nanti di 2010. Praktisi Marketing, Marcomm, Sales, dan Public Relations pada tiap-tiap brand harus mulai memikirkan SECEPATNYA mengenai strategi baru, tidak hanya untuk ikut ânyemplungâ, tapi juga mulai âmenyelamâ agar brand masing-masing bisa terselamatkan, bertahan, atau mungkin sampai terciptanya brand yang kuat di pasar dengan dukungan penuh dari dunia Cyber.
Apakah Anda sudah mulai memikirkan Social Media Policy dan strategi untuk brand Anda? Atau mungkin sedang menyusun Online Campaign (saya lebih suka menyebutnya dengan Integrated New Media Campaign) yang besar untuk tahun 2010 nanti? Atau jangan-jangan saat ini Anda sedang kebingungan bagaimana memulainya?
Yang pasti 2010 nanti, siap tidak siap, yah Anda harus siap dan rela jika brand Anda terpaksa ikut terjun bebas ke dunia Cyber*