Ketika sedang membuat strategi digital untuk sebuah brand, saya mendapatkan sebuah gambaran/situasi/struktur pengguna internet terhadap informasi. Awalnya saya mengira framework ini hanya sebuah penggambaran dari user search intent (keinginan/niat pencarian pengguna) saja seperti berikut:

Ternyata setelah dieksplorasi lagi, framework ini tidak hanya saya dapati dalam situasi konsumen mencari informasi saja, tetapi juga bisa digeneralisasi untuk berbagai macam kebutuhan strategi komunikasi. Diantaranya untuk mengkategorisasi audience untuk basis strategi content marketing, membangun persepsi, isu dan gerakan sosial, sampai dengan krisis komunikasi. Sebagai contoh jika framework ini diterapkan untuk isu & gerakan sosial:


Jika sudah membuat framework seperti ini, maka tantangannya adalah bagaimana kita sebagai brand, organisasi, atau mungkin individu bisa mendesain pesan yang spesifik untuk setiap tingkatan. Setelah itu, pesan tersebut bisa diturunkan ke dalam format/tipe konten yang pas dan sesuai, sampai dengan pembuatan editorial plan yang lebih detail yang tentunya disesuaikan dengan channel distribusi kontennya.
Framework ini sudah saya terapkan di communicaption dalam pembuatan strategi. Dengan semakin berkembangnya medium dan perilaku online audience, framework ini bisa terus dikembangkan lagi agar strategi konten yang dibuat bisa semakin efektif.
3 tanggapan untuk “Framework ini bisa digunakan untuk mengkategorisasi online audience ketika sedang membuat strategi komunikasi digital”
[…] disampaikan, cara penyampaian / narasinya, dan ‘call-to-action’ yang jelas. Jika belum framework ini bisa membantu untuk merumuskan hal-hal […]
SukaSuka
Terimakasih telah berbagi ilmu! Menarik sekali paparannya, terutama di bagian pengkategorian audience sehingga capaian komunikasi bisa lebih efektif.
Saat ini saya bergerak di environmental campaign, challenge yang saya hadapi ada pada tahap orang-orang sudah well-informed (piramida teratas), namun belum diterjemahkan ke dalam aksi langsung.
Contohnya: dalam ranah isu sampah, kebanyakan target audience sudah mengetahui pentingnya mengurangi sampah plastik, namun tidak dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari…
Mau dong kalau bisa berbagi cerita untuk tips dan strategi komunikasinya.
Terimakasih.
SukaSuka
Halo Faiza! Sama-sama, semoga membantu. Maaf baru sempat lihat dan balas komentarnya. Terkait pertanyaan Faiza, untuk menurunkan ke dalam aksi memang tidak semudah memberikan informasi lalu audiens akan bergerak dan melakukan perubahan perilaku. Jika memang dianggap audiens paham, tips dari saya adalah mengaktifkan sebuah aktivasi experiential dan pembentukan perilaku. Beberapa diantara yang bisa dilakukan:
Itu ide-ide yang terlintas, jika tertarik untuk mendiskusikannya lebih lanjut boleh email ke pandu@communicaption.com.
Terima kasih!
SukaSuka