Beberapa tahun lalu, sekitar tahun 2010 pertengahan, saya membaca beberapa profil digitalpreneur yang sukses di usia 26, tidak hanya sukses dari sisi bisnis tapi ada juga yg sukses dari sisi impact sosial yang dia buat. Saat itu saya berkata pada diri sendiri, “Saya juga di usia tsb harus bisa seperti mereka”
Alhamdulillah di usia 26 saya dan partner merintis Communicaption. Meskipun sama sekali belum terlihat dampak profit yang signifikan dan tentunya social impact yang belum terasa, tapi Alloh menjawab keinginan saya, dan berharap saya terus mengejar cita-cita saya tsb.
Kemudian, pada usia 26, saya berdoa supaya di usia 27 nanti punya momongan dan bisa melanjutkan cita-cita saya untuk bisa berkarya lebih jauh lagi di Communicaption plus bisa memulai sesuatu yang punya social impact.
Puji syukur, Alhamdulillah. Di usia 27, saya mendapatkan hadiah terindah: Prima Stiranggana Padmanegara, buah hati yang melengkapi hidup saya & @phetonk.

Alloh juga menjawab keinginan saya untuk bisa full di Communicaption, dan merintis Jemari Foundation, sebuah yayasan yang mengusung konsep #digitalforgood untuk mewujudkan Well-Informed Society / Masyarakat Bestari.
Disamping itu, di usia 27 ini saya punya pemimpin baru (wohooo!!!). Pemimpin yang mewujudkan sebuah dongeng jadi sebuah realita: seorang rakyat biasa bisa jadi Presiden.

Jadi di usia 27 ini saya sangat bersyukur. Kenapa? Seperti sahabat saya Yoga, yang bilang: “..Karena lu masih punya dua juta lima ratus alasan untuk tetap berjuang buat hidup lu ndu..”
2 tanggapan untuk “27 and still counting”
Be good by keep doing good ndu. 27 saatnya berbuat sesuatu!
SukaSuka
Siap! Yuk ah kolaborasi, sebelum Bumi ini tinggal kenangan..
SukaSuka