Introduction to Full Circle #DigitalFramework


Di tempat kerja sebelumnya, saya seringkali melihat digital hanya dari dua sisi saja, creative part & measurement part. Hasilnya, beberapa project berakhir seperti konser dengan banyak performance art, tata panggung dan cahaya yang spektakuler, diobrolkan oleh pengunjung, ya paling lama sebulan, lalu… berakhir begitu saja. Begitu tau feedback (yang nyatanya dangkal) dari konser tersebut malah sudah puas. Selanjutnya.. nanti-nanti bikin konser yang beda di konsep kreatifnya saja. 

Tapi semenjak di tempat yang baru, dengan pikiran yang terbuka, saya banyak belajar esensi dan big picture dari sebuah kerangka digital yang utuh. Bersama teman-teman di kantor yang sebelumnya, kami mencoba menjabarkan dan melihat sebuah kolaborasi yang seharusnya dijalankan bersamaan tanpa ada judge bahwa “bagian yg ini hanya pelengkap ya.” Sehingga, kami muncul dengan sebuah kerangka hasil kolaborasi antara Creative, Optimization, dan Measurement, kami menamakannya Full Circle Digital Framework:

Full Circle Digital Framework
Full Circle Digital Framework

Seperti konsep marketing 360, digital pun punya yang namanya 360 framework dimana creative strategy tidak bisa berjalan sendiri, harus dilengkapi dengan optimization strategy, sehingga goal utama dari sebuah project / campaign / brand bisa tercapai dengan hasil yang sempurna.

Di bagian lingkaran biru, itu merupakan role dari sisi kreatif, sedangkan yang hijau dari sisi performance, dan di tengah adalah salah satu core yang harus dimiliki oleh kedua sisi, pengukuran yang berkelanjutan. Setiap brand / organisasi / perusahaan bisa menjalankan seluruh poin aktivitas dari lingkaran tersebut untuk masuk ke digitalverse secara komprehensif, atau bisa juga untuk menjalankan beberapa poin saja  sesuai dengan (short-term) objective dan current state-nya. (mengenai setiap poin di dalam lingkaran tsb, akan saya jelaskan di post selajutnya).

Full Circle Digital Framework ini bisa saya bilang masih dalam versi 1.0, yang saya yakin masih bisa disempurnakan, mengingat selalu saja ada pendekatan strategi digital yang baru sesuai dengan perkembangan fondasi dasar dari ilmu marketing, komunikasi dan new media channel yang terus berinovasi.

Sekarang pertanyaannya, sudahkah brand / organisasi Anda menjalankan ketiga kombinasi ini secara berkelanjutan? 


2 tanggapan untuk “Introduction to Full Circle #DigitalFramework”

Tinggalkan komentar, curhat juga boleh kok

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: