“Eh, kalau ada tweet berbayar gw mau dong cuy” Ini ungkapan yang sekarang sering terdengar di kalangan pekerja seni dan selebriti. Fenomena tweet berbayar memang bukan menjadi hal yang aneh lagi dikalangan penikmat social media khususnya twitter. Profesi yang lebih dikenal dengan nama buzzer ini mulai banyak dijalani oleh para pekerja seni dan kalangan selebriti.
Tren social media dan hadirnya social media marketing membuka peluang bagi para artis dan selebriti untuk mempunyai penghasilan baru yang cukup menggiurkan. Selebriti merupakan salah satu kekuatan pendorong di dalam social media marketing, karena biasanya konten-konten yang diciptakan seorang selebriti dapat dengan mudah menarik perhatian dan mengarahkan opini publik.
Follower yang banyak dan apa yang disebut dengan engagement antara follower dengan si pemegang akun, yang dalam hal ini adalah selebriti, dapat menarik perhatian sebuah merek dagang untuk menjadikan selebriti tersebut menjadi seorang key opinion leader untuk aktifitas marketing di social media. Hal ini menciptakan peluang bisnis baru untuk para selebriti. Maka penting bagi para selebriti untuk mempunyai sebuah akun social media dengan follower yang banyak dan cukup aktif dalam melakukan komunikasi dua arah dengan para follower mereka.
Bisa dibayangkan, untuk 10 kali promo tweet seorang selebriti yang mempunyai jumlah follower ratusan ribu bisa mendapat penghasilan sebesar 20 hingga 30 juta. Kalau dipikir-pikir itu setara dengan panghasilan seorang penyanyi atau band untuk dua kali show. Jika dibandingkan effortnya agak jomplang memang. Tapi nanti dulu, bukankan punya follower ratusan ribu itu juga tidak mudah? Ya jika anda kurang terkenal dan bukan seorang selebriti sedangkan untuk selebriti yang sudah punya banyak fans, punya puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu follower bukanlah hal yang terlalu sulit.
Tetapi ada hal yang mungkin terlewat untuk dipertimbangkan saat seorang buzzer melakukan tweet berbayar. Belum tentu semua followernya suka dengan produk yang sedang dikampanyekan melalui tweet idolanya. Untuk sekedar mendapat perhatian bisa dibilang sukses, tapi apakah promosi tersebut sudah tepat sasaran?. Dari pertanyaan ini bisa kita tarik poin bahwa penting untuk seorang buzzer yang dalam hal ini adalah selebriti untuk memilih sebuah wadah untuk mengkampanyekan sebuah brand.
Bayangkan jika seorang selebriti yang juga seorang Key Opinion Leader atau buzzer mempunyai lebih dari satu tempat untuk mempromosikan sebuah produk. Dan bisa membuat konten promosi yang lebih dari sekedar tulisan yang panjangnya hanya 140 karakter.
Berpromosi ditempat yang mana sebuah brand akan diterima dengan baik karena sesuai dengan minat audience ditempat tersebut sangatlah penting. Maka platform social interest adalah pilihan baru yang lebih tepat. Ada beberapa platform yang dikenal sebagai social interest, dan Mindtalk.com salah satunya.
Kalo dilihat dari fitur-fitur dan karakternya, Mindtalk mempunyai beberapa kelebihan yang bisa dipakai untuk menjalankan kegiatan marketing sebuah brand. Disini kita bisa menemukan berbagai macam kanal yang isinya adalah orang-orang yang mempunyai interest yang sama. Contohnya kita akan bertemu dengan orang-orang yang mempunyai minat dan hobi dengan kendaraan roda dua di kanal motor. Dengan mudah orang-orang di kanal ini akan mengkonsumsi sebuah artikel, foto bahkan video sebuah brand yang berhubungan dengan kendaraan roda dua.
Jika seorang selebriti yang juga menikmati pekerjaan sampingan sebagai seorang buzzer bisa memanfaatkan Mindtalk untuk kegiatan kampanyenya, bisa jadi sebuah brand akan lebih tertarik untuk memakai jasanya untuk kegiatan marketing.
Tentunya akan juga menjadi kebanggaan tersendiri ketika ternyata platform social media yang dipakai merupakan karya anak negeri. Dengan demikian, Mindtalk, selain memberikan celah komersialisasi baru, para selebriti ini juga ikut andil secara tak langsung dalam membawa nama harum bangsa Indonesia melalui Mindtalk.
Satu tanggapan untuk “Social Media, Penghasilan Baru untuk Para Selebritis?”
nice artikel
SukaSuka