Pernahkan teman-teman mempunyai pengalaman tentang rumah yang nyaman dan hangat ketika kita sedang bertamu ke rumah tersebut? Apa yang membuat kalian betah? Mengapa kita mempunyai keinginan untuk kembali lagi? Beberapa diantaranyan dikarenakan oleh suasana rumah yang nyaman, isinya yang tertata rapih & menarik, bentuk rumah yang terlihat indah, dan tentu saja tuan rumah yang baik.

Sama halnya dengan Social Media Asset sebuah brand, baik Twitter maupun Facebook Page. Banyak brand yang saat ini sudah memiliki channel di Social media, terutama Facebook untuk bisa lebih terhubung dengan target audience-nya. Tahun 2011 kemarin, mereka berbondong-bondong membuat Facebook Page (FP) kemudian melakukan digital campaign. Beberapa brand tersebut tampak sibuk melakukan campaign yang meriah sehingga mereka lupa kalau FP mereka sedikit messed-up, tidak teroptimisasi dengan baik, dan tidak membuat betah pengunjungnya.

Optimisasi yang baik tidak hanya dari sisi tampilan semata, tetapi juga termasuk content, mekanisme update status, sampai dengan melayani customer & potential customer yang “like” dengan FP kita. Mashable pernah membahas tentang Eye Tracking Study, yaitu suatu metode riset yang digunakan untuk mempelajari perilaku audience dalam melakukan Eye Movement dan mengolah informasi yang mereka lihat sampai dengan Call-to-Action.

Berikut beberapa hasil dari Eye Tracking Study terhadap Facebook Page brand:

Dari hasil diatas, kita bisa lihat bahwa ada beberapa area yang menjadi pusat perhatian dari audience. Area tersebut harus mempunyai content yang menarik dan relevan sehingga audience betah untuk berlama-lama di FP kita.  Perhatikan juga konten yang terdapat dalam kolom Info, apakah sudah terisi dengan baik, jangan lupa untuk mengkategorikan FP kita dengan benar sesuai dengan jenisnya, apakah Community, Brands and Products, dsb.

Setelah melakukan optimisasi dari hasil Eye Tracking Study, ada beberapa cara lain untuk membuat FP lebih teroptimisasi lagi. Berikut adalah 7 langkah sederhana optimisasi content Facebook Page:

1. Post content yang berkualitas sesuai dengan karakteristik brand fans, buat content menarik dan relevan TA, jangan post terlalu banyak (sekitar 2 – 4 post/hari). Karena jika kita melakukan post terlalu banyak dengan konten yg tidak berkualitas malah bisa menyebabkan fans melakukan “unlike”.

2. Usahakan bentuk konten yang bervariasi, tidak hanya text saja tetapi bisa dalam bentuk image, polling, atau video.

3. Timing dalam posting harus benar-benar diperhatikan. Lakukan riset kapan waktu fans kalian sedang online yang paling tinggi. Setiap brand dengan audience yang berbeda pasti akan mempunyai jam online fans yang berbeda pula.

4. Posting konten yg sesuai dengan Trending Topic (TT) saat itu. FB akan mendahulukan konten yang muncul di newsfeed sesuai dngn TT . Contohnya pada saat natal dan tahun baru kemarin, Facebook mendahulukan konten yang muncul di newsfeed yang berhubungan dengan konten natal dan tahun baru.

5. Go Manual. Ada kalanya kita menggunakan Third party Application (Hootsuite, Tweetdeck, dll), akan tetapi usahakan lakukan posting langsung dari FB. Kenapa? Karena FB akan mendahulukan posting-an manual (langsung dari web/official mobile apps) yang muncul terlebih dahulu di newsfeed fans.

6. Selalu gunakan fitur terbaru facebook. FB selalu memberikan sesuatu yang lebih terhadap penggunanya, terutama brand. Ketika fitur baru keluar alangkah baiknya kita mencoba fitur tersebut agar optimisasi FP bisa lebih maksimal.

7. Ketika content dalam sebuah post sudah ok, terlibatlah dalam conversation. Lakukan mention kepada fans yg merespon post kita. Semakin banyak terlibat dalam conversation, maka tingkat engagement akan semakin tinggi.

Jadi seberapa heboh digital campaign yang kalian kerjakan, namun ternyata tidak teroptimisasi dengan baik, hasilnya pun akan setengah-setengah. Selamat mencoba!